Sejak lama manusia bermimpi mampu menciptakan mesin waktu yang bisa mengembalikannya ke masa yang telah lalu, atau mengantarkannya ke masa yang akan datang.
Secara pribadi saya sendiri memiliki penilaian bahwa impian tersebut merupakan harapan yang tidak masuk akal.
Waktu di Akhirat pun Tak Pernah Berhenti
Jangankan di dunia yang serba terbatas ini, di surga pun harapan untuk mengulang waktu itu tidak dikabulkan.
Rasulullah Saw. bersabda:
Permohonan Waktu Diulang Tak Dikabulkan
***
Hadits Imam Ahmad
Terdapat hadits yang semisal:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُؤْتَى بِرَجُلٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ كَيْفَ وَجَدْتَ مَنْزِلَكَ فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ خَيْرَ مَنْزِلٍ فَيَقُولُ لَهُ سَلْ وَتَمَنَّهْ فَيَقُولُ مَا أَسْأَلُ وَأَتَمَنَّى إِلَّا أَنْ تَرُدَّنِي إِلَى الدُّنْيَا فَأُقْتَلَ لِمَا رَأَى مِنْ فَضْلِ الشَّهَادَةِ قَالَ ثُمَّ يُؤْتَى بِرَجُلٍ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَيَقُولُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ كَيْفَ وَجَدْتَ مَنْزِلَكَ فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ شَرَّ مَنْزِلٍ فَيَقُولُ أَتَفْتَدِي مِنْهُ بِطِلَاعِ الْأَرْضِ ذَهَبًا فَيَقُولُ نَعَمْ أَيْ رَبِّ فَيَقُولُ كَذَبْتَ قَدْ سَأَلْتُكَ مَا هُوَ أَقُلُّ مِنْ ذَلِكَ فَلَمْ تَفْعَلْ فَيُرَدُّ إِلَى النَّارِ
Dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Pada hari kiamat akan didatangkan seorang laki-laki penduduk surga.
Lalu Allah AzzawaJalla berfirman, wahai anak Adam, bagaimana kau dapatkan tempat tinggalmu?
Dia menjawab, Demi rabbku, sungguh kudapati sebagai sebaik-baik tempat tinggal.
(Allah AzzawaJalla) berkata; mintalah apa yang kau kehendaki!.”
Saya tidak meminta apapun kecuali kembalikanlah saya ke dunia lalu aku dibunuh karena melihat keutamaan kesyahidan”, jawabnya.
(Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) bersabda: “Lalu didatangkan seorang ahli neraka.
(Allah AzzawaJalla) bertanya, wahai anak Adam, bagaimana kau dapatkan tempat tinggalmu?
Wahai rabbku, katanya, sungguh kudapati sebagai sejelek-jelek tempat tinggal.
Kemudian (Allah AzzawaJalla) bertanya kepadanya, apakah kau mau menebus dengan sebumi emas?.”
Ya, Demi rabku”, jawabnya.
Allah AZZAWAJALLA lantas menyangkal, kau dusta, dahulu Aku memintamu sesuatu yang lebih sepele daripada itu, tapi kau tidak melakukannya. Kemudian (laki-laki itu) kembali diseret ke neraka.
Sumber: