Tidak ada keluarga yang kebutuhannya sehari-hari berkurang. Justru sebaliknya. Makin hari kebutuhan keluarga makin banyak, bahkan juga bermacam-macam.
Jumlah anggota keluarga terus bertambah. Semua perlu bertahan hidup dengan berbagai keperluan, seperti: makan, minum, pendidikan, kesehatan. Bagi yang belum punya rumah setiap bulan harus menyisihkan uang untuk menabung biaya kontrakan tahun demi tahun. Bagi yang punya rumah juga tetap memerlukan untuk keperluan tempat tinggal. Bila rumah belum lunas, tentunya diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk biaya angsuran tiap bulan. Bila rumah sudah lunas pun, tetap diperlukan biaya untuk perbaikan ini dan itu.
Baca Juga:
Cara Menabung Yang Istiqamah Sekaligus Investasi Yang Benar
***
Berikut ini saya akan berbagai beberapa tips tentang bagaimana menambah penghasilan buat keluarga, baik pekanan maupun bulanan. Semoga bermanfaat ya…
Pertama: Minta tolong pada Dzat Yang Maha Kaya dan Maha Pemurah
Semua yang ada di langit dan di bumi adalah milik-Nya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dialah yang mengatur semua rezeki makhluknya dengan sebaik-baiknya.
Adalah lebih mulia bila kita mampu bersabar dalam keadaan kita yang sekarang. Karena dia Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Jadi tanpa meminta pun Dia pasti selalu memberikan yang terbaik bagi kita, apalagi bila kita merasa telah beribadah dengan baik.
Namun adakalanya kita tidak mampu membendung keinginan untuk mencapai target-target tertentu dalam hidup ini. Baik target jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam kondisi itulah kemudian kita pun menengadahkan tangan dan memohon pada-Nya.
Allah merupakan Dzat Yang Maha Segalanya. Dia juga sudah mengetahui apa yang kita inginkan tanpa meminta. Namun meminta itu juga diperintahkan oleh-Nya. Jadi bila kita ingin sesuatu, maka kita diperintahkan untuk meminta pada-Nya secara langsung. Tanpa perantaraan siapapun. Dan kita harus yakin sepenuhnya, bahwa Dia Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Dia Maha Dermawan. Dia sangat malu apabila ada seorang hamba-Nya yang memohon, namun tidak mengabulkan.
Jadi semua doa itu pasti akan dikabulkan. Namun ada yang dikabulkan seketika, dan ada yang dikabulkan dengan tenggang waktu. Menunggu waktu yang terbaik untuk dikabulkan. Karena boleh jadi ada doa yang bila dikabulkan seketika justru akan mencelakakan hamba yang berdoa itu.
Baca Juga:
Wajib Tahu Inilah Dahsyatnya Berhemat dan Menabung
***
Kedua: Merubah cara pandang yang salah pada harta
Banyak orang berpandangan keliru pada harta. Dia menganggap bahwa orang yang saleh itu harus miskin. Orang yang miskin itu lebih mudah untuk taat dan jauh dari maksiat. Sehingga dia menganggap bahwa harta merupakan sumber segala keburukan dan harus dihindari sejauh mungkin.
Orang seperti itu lupa. Bahwa orang kaya memiliki kesempatan ibadah yang lebih luas daripada orang miskin. Orang kaya mampu melakukan ibadah-ibadah tertentu yang tidak akan mampu dilakukan oleh orang yang miskin.
Dengan hartanya orang kaya bisa membantu kelancaran dana pembangunan sekolah, masjid, panti asuhan, hingga pondok pesantren. Orang kaya bisa membayar zakat mal yang berdampak langsung pada pengentasan kemiskinan daerah dan nasional. Juga orang kaya bisa memberikan beasiswa pendidikan bagi banyak pelajar, calon para pemimpin masa depan.
Oleh karena itu, sebenarnya harta itu bersifat netral, sama dengan senjata dan kekuasaan. Harta adalah hamba yang sangat taat sekaligus perkasa. Dia akan mengabdi pada majikannya dengan setia. Asal majikannya berjiwa baik, maka harta pun akan bersifat baik.
Baca juga:
Bagaimana Punya Rumah Dengan Cepat: Tips Jitu
***
Ketiga: Bergaul dan banyak belajar pada orang yang sudah kaya dan sukses
Orang kaya itu bukan sekedar nasib dan kerja keras. Namun juga berkaitan dengan pola pikir dan sikap. Dan jalan termudah untuk merubah semua itu adalah pergaulan yang tepat.
Dalam Islam kita dilarang bergaul dengan orang yang biasa melakukan perbuatan buruk. Karena hal itu akan berdampak negatif pada kebiasaan kita sehari-hari.
Oleh karena itu, dalam hal meningkatkan penghasilan ini. Sudah waktunya kita pun lebih banyak bergaul dengan orang-orang yang lebih sukses dan kaya secara finansial. Namun tetap dengan catatan. Bahwa orang yang sukses secara finansial itu juga merupakan orang yang sukses menjadi pribadi yang saleh di tengah masyarakat luas.
Baca Juga:
Beli Mobil Dulu atau Rumah Pertimbangkan dengan Matang
***
Keempat: Beraktivitas lebih banyak daripada sebelumnya
Lupakan dulu untuk sementara kata kualitas. Kita perhatikan saja dulu kata kuantitas. Tingkatkan kuantitas kerja. Kita perbanyak jam kerja.
Bangun lebih pagi, bangun lebih awal. Kerjakan aktivitas apapun yang sekiranya bermanfaat dan berpahala. Baik yang berkaitan langsung dengan penghasilan maupun tidak langsung. Karena semua itu merupakan mata rantai yang pasti saling berkaitan.
Seperti silaturahim dengan kerabat dekat maupun kerabat jauh. Berkunjung kepada para guru kita, teman-teman, para tetangga, dan seterusnya. Nampaknya tidak berkaitan dengan sumber rezeki secara langsung. Namun sesungguhnya semua kegiatan silaturahmi itu seperti minyak pelumas bagi mesin rezeki. Atau potensi lahan rezeki kita di kemudian hari, sebagaimana pernah disampaikan Rasulullah Saw.
Setelah kuantitas bisa kita tingkatkan, barulah perlahan-lahan kita tingkatkan kualitas. Karena kualitas itu baru bisa kita tingkatkan bila kita sudah bisa mendeteksi mana-mana sumber rezeki yang paling pas buat kita secara pribadi. Atau seringkali justru rezeki itu tidak pernah kita ketahui akan melalui jalan yang mana. Apa yang kita duga sebagai jalan rezeki, eh ternyata tidak dapat apa-apa. Dan sebaliknya, apa yang kita kira tidak ada apa-apanya, malah dapat banyak dari situ.
Oleh karena itu, yang penting kuantitasnya dulu. Kualitas sambil jalan.
Baca Juga:
Bolehkah Orang Yang Belum Bekerja Itu Menikah?
***
Penutup
Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Orang jahat saja asal kerja keras dan berhemat pasti jadi kaya. Apalagi orang beriman dan taat pada aturan Yang Maha Kaya dan Maha Dermawan. Sudah pasti bisa lebih kaya dan makmur. Yang lebih penting dari semua itu, sudah siapkah kita menjadi orang yang kaya raya dan makmur sejahtera, sekaligus tetap saleh dan lebih peduli?
Insya Allah.
_____________
Bacaan:
Artikel Nazharah al-Islam fil-Maal. Prof. Dr. al-Husain bin Muhammad Syawath dan Dr. Abdul Haq Humaisy.
Lima Kecerdasan Finansial Yang Harus Kita Miliki
[…] Tips Jitu Menambah Penghasilan Buat Keluarga […]
Prinsip Ekonomi Kebahagiaan, Modal Minim Hasil Maksim
[…] Tips Jitu Menambah Penghasilan Buat Keluarga […]