الْمَفْهُوْمُ
AL-MAF-HUUM
Mafhum
Istilah yang satu ini sangat populer dalam kajian Ushul Fiqih. Populer dan sangat penting. Oleh karena itu, marilah kita luangkan sejenak perhatian dan waktu untuk mempelajari dan memahami tema ini.
Pada kesempatan ini, kami akan membahas beberapa penjelasan mengenai Mafhum, yang meliputi: pengertian, contoh dan macam-macam. Lalu dalam tiap macamnya itu, kami juga akan memberikan contohnya masing-masing. Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita semua.
Baca Juga:
MANTHUQ: Pengertian, Contoh dan Macam-macamnya
***
A. Pengertian Mafhum
1. Pengertian Mafhum secara Bahasa
Secara bahasa, Mafhum berasal dari kata: fahima-yafhamu-fahman-mafhuman. Artinya: mengetahui, memahami.
Maka secara bahasa, Mafhum artinya: sesuatu yang dipahami atau dimengerti.
المعرفة، والعقل، والعلم، يقال: فهمتُ الشيء، أي: عرَفتُه وعقَلتُه وعلمته
“Mafhum artinya: pengetahuan, akal dan ilmu. Fahima artinya: ‘arafa, ‘aqala dan ‘alima.”
**
2. Pengertian Mafhum secara Istilah
Secara istilah, Mafhum artinya: makna lafaz
هو مادل عليه اللفظ لا في محل النطق
“Mafhum yaitu: makna yang ditunjukkan lafaz tidak sesuai dengan yang diucapkan.”
Baca Juga:
Bid’ah: Pengertian, Contoh dan Macam-macamnya
***
B. Contoh Mafhum
Berikut ini kami sampaikan beberapa contoh Mafhum:
1. Tidak ada manusia yang mampu memberikan manfaat maupun mendatangkan mudharat
Allah Swt. berfirman, bahwa Nabi Muhammad Saw. tidak memiliki kemampuan untuk memberikan manfaat bagi seseorang maupun mendatangkan mudharat.
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ
Mafhumnya: kita yang bukan nabi, tentu lebih tidak mampu memberikan manfaat maupun mendatangkan mudharat bagi orang lain.
**
2. Setiap amal ada hisabnya
Allah Swt. berfirman, amal kebaikan dan keburukan, sekecil apapun akan menerima diberikan balasan.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Mafhumnya: amal kebaikan dan keburukan yang besar, tentu lebih berhak untuk menerima balasan.
Baca Juga:
Qiyas: Pengertian, Rukun, Contoh, Kedudukan dan Macamnya
***
C. Macam-macam Mafhum
Secara umum, Mafhum ini ada dua macam, yaitu:
- Mafhum Muwafaqah
- Mafhum Mukhalafah.
Lalu Mafhum Muwafaqah ini memiliki dua macam, yaitu: (1) Fahwal Khithab dan (2) Lahnal Khithab.
Adapun Mafhum Mukhalafah ini memiliki enam macam. Yaitu: (1) Mafhum Shifah, (2) Mafhum Syarth, (3) Mafhum Ghayah, (4) Mafhum ‘Adad, (5) Mafhum Laqab, dan (6) Mafhum Hashr.
Untuk mempemudah memahami istilah-istilah di atas, berikut ini kami sampaikan penjelasannya masing-masing sesuai dengan urutan istilah di atas.
Baca Juga:
Qiyas: Pengertian, Rukun, Contoh, Kedudukan dan Macamnya
**
1. Mafhum Muwafaqah
Mafhum Muwafaqah artinya: makna yang hukumnya bersesuaian dengan yang Manthuq. Tidak bertentangan dengan yang Manthuq.
مفهوم الموافقة: هو ما يوافق حكمه المنطوق
“Mafhum Muwafaqah yaitu: makna yang hukumnya bersesuaian dengan yang Manthuq.”
Contoh Mafhum Muwafaqah:
Allah Swt. berfirman, bahwa Nabi Muhammad Saw. tidak memiliki kemampuan untuk memberikan hidayah kepada orang yang beliau cintai.
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ
Maka Mafhum Muwafaqahnya: kita yang bukan seorang nabi, tentu lebih tidak mampu memberikan hidayah kepada sesama manusia.
Baca Juga:
Ijma’: Pengertian, Contoh, Syarat, Macam dan Kedudukan
**
2. Fahwal Khithab (Mafhum Muwafaqah)
Fahwal Khithab yaitu: apabila hukum Mafhumnya lebih kuat daripada Manthuqnya.
فحوى الخطاب: وهو ما كان المفهوم فيه أولى بالحكم من المنطوق
“Fahwal Khithab yaitu: apabila hukum Mafhumnya lebih kuat daripada Manthuqnya.”
Contoh Fahwal Khithab:
Allah Swt. memberikan perintah kepada Nabi Muhammad Saw. untuk bertakwa kepada-Nya.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللَّهَ
Fahwal Khithabnya: bila seorang nabi saja diberikan perintah untuk bertakwa, maka perintah itu juga berlalu untuk manusia yang bukan nabi.
Baca Juga:
Istihsan: Pengertian, Contoh, Macam-macam dan Kedudukannya
**
3. Lahnal Khithab (Mafhum Muwafaqah)
Lahnal Khithab yaitu: hukum Mafhumnya sama kuatnya dengan hukum Manthuqnya.
لحن الخطاب: وهو ما ثبت الحكم فيه للمفهوم كثبوته للمنطوق على السواء
“Lahnal Khithab yaitu: hukum Mafhumnya sama kuatnya dengan hukum Manthuqnya.”
Contoh Lahnal Khithab:
Larangan membakar maupun menghilangkan harta anak yatim yang bisa kita pahami dalam firman Allah:
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْماً إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَاراً
Manthuq dalam ayat di atas: larangan memakan harta anak yatim secara zalim.
Lahnal Khithabnya: larangan membakar maupun menghilangkan harta anak yatim.
Larangan membakar dan menghilangkan harta anak yatim itu sama dengan memakan harta anak yatim.
Baca Juga:
‘Urf: Pengertian, Contoh, Syarat, Macam dan Kedudukan
**
4. Mafhum Mukhalafah
Mafhum Mukhalafah artinya: makna kebalikan yang merupakan lawan dari yang diucapkan.
مفهوم المخالفة: هو ما يخالف حكمه المنطوق
“Mafhum Mukhalafah yaitu: makna yang hukumnya bertentangan dengan yang Manthuq.”
Contoh Mafhum Mukhalafah:
Orang yang meninggal dengan tidak berbuat syirik, maka di masuk surga.
من مات لا يشرك بالله شيئاً دخل الجنة
Maka Mafhum Mukhalafahnya: orang yang meninggal dengan berbuat syirik, maka dia masuk neraka.
Baca Juga:
Istishab: Pengertian, Contoh, Macam-macam dan Kedudukannya
**
5. Mafhum Shifah (Mafhum Mukhalafah)
Mafhum Shifah yaitu: pemahaman sifat yang maknawi.
مفهوم صفة: والمراد بها الصفة المعنوية
“Mafhum Shifah yaitu: pemahaman sifat yang maknawi.”
Contoh Mafhum Shifah:
Allah Swt. memberikan perintah kepada kita untuk melakukan tabayyun atas informasi yang dibawa oleh orang yang fasiq.
إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا
Dalam ayat di atas, kita diperintahkan untuk melakukan tabayyun atas informasi yang dibawa oleh orang yang fasiq.
Maka Mafhum Shifahnya: kita tidak perlu melakukan tabayyun atas informasi yang dibawa oleh orang yang saleh. Bukan orang yang fasiq. Artinya, kita wajib menerima informasi yang dibawa oleh orang yang adil (terpercaya).
Baca Juga:
Maslahah Mursalah: Pengertian Contoh Macam Syarat Kedudukan
**
6. Mafhum Syarth (Mafhum Mukhalafah)
Mafhum Syarth artinya: makna yang dipahami berdasarkan suatu syarat, yang apabila syarat itu tidak dipenuhi, maka hukumnya ditiadakan.
هو دلالة اللفظ المعلق فيه الحكم على شرط على ثبوت نقيض هذا الحكم للمسكوت عنه الذي انتفى عنه ذلك الشرط
“Mafhum Syarth yaitu: petunjuk lafaz yang berkaitan dengan hukum atas syarat ditetapkannya lawan dari hukum yang didiamkan yang dengan itu syarat dinafikan.”
Contohnya Mafhum Syarth:
Seorang istri yang telah ditalak oleh suaminya, maka dia masih berhak atas nafkah dari suaminya. Dengan syarat, dia dalam keadaan hamil.
وَإِنْ كُنَّ أُولاتِ حَمْلٍ فَأَنْفِقُوا عَلَيْهِنَّ
Maka Mafhum Syarthnya: dia tidak berhak menerima nafkah apabila tidak dalam keadaan hamil.
Baca Juga:
Qaul Shahabi: Pengertian, Contoh, Macam-macam dan Kedudukan
**
7. Mafhum Ghayah (Mafhum Mukhalafah)
Mafhum Ghayah artinya: makna yang dipahami berdasarkan ghayah atau batasan yang disebutkan sebagai kebalikan hukum apabila ghayah tersebut dipenuhi.
هو دلالة اللفظ الدال على حكم مقيد بغاية على ثبوت نقيض الحكم بعد هذه الغاية
“Mafhum Ghayah yaitu: petunjuk lafaz atas hukum yang diikat dengan ghayah (tujuan atau batasan) atas ditetapkannya kebalikan dari hukum setelah ghayah tersebut.”
Contoh Mafhum Ghayah:
Seorang istri yang telah ditalak tiga oleh suaminya, maka dia tidak boleh dirujuk. Kecuali dia telah menikah dengan laki-laki lain.
فَإِنْ طَلَّقَهَا فَلا تَحِلُّ لَهُ مِنْ بَعْدُ حَتَّى تَنْكِحَ زَوْجاً غَيْرَهُ
Maka Mafhum Ghayahnya: dia boleh dirujuk oleh suaminya yang pertama, apabila sudah pernah menikah dengan laki-laki lain.
Baca Juga:
Saddu Dzari’ah: Pengertian, Contoh, Macam-macam, Kedudukan
**
8. Mafhum ‘Adad (Mafhum Mukhalafah)
Mafhum ‘Adad yaitu: makna yang dipahami secara kebalikan atas suatu teks berdasarkan jumlah bilangan yang tidak terpenuhi yang disebutkan dalam teks tersebut.
هو دلالة النص الذي قيد فيه الحكم بعدد مخصوص على ثبوت حكم للمسكوت مخالف لحكم المنطوق؛ لانتفاء ذلك القيد
“Mafhum ‘Adad yaitu: petunjuk suatu teks yang mengikat hukum dengan jumlah bilangan tertentu atas ditetapkannya hukum yang didiamkan, yang bertentangan dengan yang Manthuq, karena ketiadaan jumlah bilangan tersebut.”
Contoh Mafhum ‘Adad:
Perintah melaksanakan hukuman hadd atas qadzaf. Bahwa jumlahnya adalah 80 kali cambuk.
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً
Maka Mafhum ‘Adadnya: Hukuman cambuk itu tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih.
Baca Juga:
Amal Ahli Madinah: Pengertian, Contoh, Macam dan Kedudukan
**
9. Mafhum Laqab (Mafhum Mukhalafah)
Mafhum Laqab yaitu: bila sebuah nama disebut, maka hukum hanya berlaku untuk nama itu. Di mana yang selain nama itu tidak ada hukumnya.
خصيص اسم بحكم، بأن يدل المنطوق على نفي الحكم عما عداه
“Mafhum Laqab: dikhususkannya nama sebagai hukum, di mana Manfthuq menunjukkan ketiadaan hukum atas selain nama tersebut.”
Contoh Mafhum Laqab:
Disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa pada kambing itu ada kewajiban zakat.
في الغَنَم زكاةٌ
Maka Mafhum Laqabnya: selain kambing tidak ada kewajiban zakat.
Perlu diperhatikan, Mafhum Laqab ini tidak bisa digunakan sebagai dalil.
Baca Juga:
Syar’u Man Qablana: Pengertian, Contoh, Macam dan Kedudukan
**
10. Mafhum Hashr (Mafhum Mukhalafah)
Mafhum Hashr yaitu: meniadakan hukum yang dibatasi (mahshur) dari apa yang tidak dibatasi. Serta ditetapkannya hukum kebalikannya.
هو انتقاء الحكم المحصور عن غير ما حصر فيه، وثبوت نقيضه له
“Mafhum Hashr adalah: dinafikannya hukum yang dibatasi dari yang lain yang dibatasi itu, dan ditetapkannya hukum kebalikannya.”
Contoh Mafhum Hashr:
Rasulullah Saw. menyatakan, bahwa semua amal itu tergantung kepada niatnya.
إنما الأعمال بالنيات
Manthuqnya: niat hanya diterima apabila disertai niat.
Maka Mafhum Hashrnya: semua amal yang tidak disertai niat, hukumnya tidak sah.
Baca Juga:
Takhrijul Manath, Tanqihul Manath, Tahqiqul Manath
***
Penutup
Inilah beberapa penjelasan mengenai Mafhum yang bisa kami sampaikan. Bila ada yang ingin ditambahkan, dikoreksi, maupun ditanyakan. Mohon tidak sungkan untuk menuliskan pada kolom komentar.
Semoga ada manfaatnya untuk kita semua.
Allahu a’lam bis-shawab.
____________________________
Bacaan Utama:
Kitab:
Al-Wajiz fi Ushul al-Fiqh. Syeikh Muhammad Mushthafa az-Zuhaili.
Artikel:
Mafhum al-Mafhum wal-Farq bainah wa bainal-Mushthalah. Hamzah Syalhawi.
Tinggalkan Balasan