Shalat Isya’ memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan shalat yang lain. Selain waktunya yang demikian longgar, ada pula aturan khusus mengenai waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat isya’ ini.
Pada kesempatan kali ini kita akan fokus kepada bahasan yang kedua. Yaitu: bahwa shalat Isya’ itu lebih utama untuk diakhirkan sampai tiba sepertiga malam yang kedua.
Baca Juga:
Waktu Shalat Maghrib Berdasarkan Hadits-hadits Nabawi
***
Anjuran Menunda Waktu Shalat Isya’
Secara umum, kita disunnahkan menyegerakan shalat apabila telah masuk waktunya. Namun khusus untuk shalat Isya’ ini, seperti telah kita bahas, disunnahkan untuk ditunda hingga berakhirnya sepertiga malam yang pertama. Sekitar jam sepuluh malam.
Waktu menunggu tersebut kita sudah tiba di masjid, bukan menunggu di rumah. Di masjid itu kita melaksanakan zikir, tilawah, melaksanakan kajian bersama, atau membaca buku sendiri-sendiri.
Terdapat banyak riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah amat menganjurkan diakhirkannya shalat Isya’.
Marilah kita perhatikan beberapa hadits berikut ini:
Hadits pertama
عَنْ أَنَسٍ قَالَ : أَخَّرَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم صَلاَةَ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ ، ثُمَّ صَلَّى ، ثُمَّ قَالَ : قَدْ صَلَّى النَّاسُ وَنَامُوا ، أَمَا إِنَّكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا انْتَظَرْتُمُوهَا رواه البخاري
Dari Anas, ia berkata, “Rasulullah saw. biasa mengakhirkan shalat Isya’ hingga tengah malam. Lalu beliau pun shalat.
Kemudian beliau bersabda, “Orang-orang sudah shalat dan tidur. Sedang kalian tetap dalam keadaan shalat, selama kalian sedang menunggu shalat.'”
(HR. Bukhari)
Baca Juga:
Inilah Keutamaan dan Dahsyatnya Waktu Shalat Maghrib
**
Hadits kedua
عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُؤَخِّرُ صَلاَةَ الْعِشَاءِ الآخِرَةِ . رواه مسلم
Dari Jabir bin Samurah: Rasulullah saw. biasa mengakhirkan shalat Isya’.
(HR. Muslim)
Hadits ketiga
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ يَقُولُ : أَعْتَمَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلملَيْلَةً بِالْعِشَاءِ حَتَّى رَقَدَ النَّاسُ وَاسْتَيْقَظُوا ، وَرَقَدُوا وَاسْتَيْقَظُوا ، فَقَامَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَقَالَ : الصَّلاَةَ . فَخَرَجَ نَبِىُّ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَأَنِّى أَنْظُرُ إِلَيْهِ الآنَ ، يَقْطُرُ رَأْسُهُ مَاءً ، وَاضِعًا يَدَهُ عَلَى رَأْسِهِ ، فَقَالَ : لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ أَنْ يُصَلُّوهَا هَكَذَا . رواه البخاري
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata:
Rasulullah saw. mengakhirkan shalat Isya’, hingga orang-orang tertidur dan terbangun. Lalu mereka tertidur dan terbangun lagi.
Lalu ‘Umar berseru, “Shalat!” Nabi Muhammad saw. pun keluar. Seakan aku melihat beliau sekarang. Air mengalir dari arah kepala beliau. Beliau meletakkan tangan di atas kepala.
Lalu beliau bersabda, “Kalau bukan karena akan memberatkan umatku, tentu aku perintahkan mereka untuk selalu shalat Isya’ seperti ini.”
(HR. Bukhari)
Baca Juga:
Inilah Waktu Shalat Ashar Berdasarkan Hadits-hadits Nabawi
***
Tujuan Mengakhirkan Waktu Shalat Isya’
Adapun tujuan ditundanya shalat Isya’ ini adalah memperlama waktu shalat, karena selama kita dalam waktu menunggu itu, kita dihitung sedang shalat.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw. di atas:
قَدْ صَلَّى النَّاسُ وَنَامُوا ، أَمَا إِنَّكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا انْتَظَرْتُمُوهَا . رواه البخاري
“Orang-orang sudah shalat dan tidur. Sedang kalian tetap dalam keadaan shalat, selama kalian sedang menunggu waktu shalat berjamaah.”
(HR. Bukhari)
Dengan demikian, bila kita mengikuti sunnah ini, yaitu menunggu waktu Isya’ di masjid secara berjamaah, merupakan waktu shalat yang paling panjang.
Baca Juga:
Inilah Keutamaan dan Dahsyatnya Waktu Shalat Ashar
***
Penutup
Demikian sedikit penjelasan mengenai tema ini. Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama. Bila ada tambahan keterangan maupun koreksi dari Pembaca, mohon disampaikan pada kolom komentar.
Allahu a’lam.
________________
Sumber:
Buku Rahasia 7 Waktu Shalat, Ahda Bina A., Lc., M.H.I.
Artikel: Afdhal Auqat as-Shalah.
Tinggalkan Balasan