Setiap shalat memiliki waktunya masing-masing. Baik yang wajib maupun yang sunnah. Dan masing-masing waktu shalat itu memiliki keutamaannya masing-masing. Dari sinilah kita memahami mengapa Islam demikian disiplin memberikan batasan terhadap bermula dan berakhirnya waktu shalat.
Secara umum, keutamaan waktu ashar ini hampir sama dengan keutamaan waktu shubuh. Namun tidak ada salahnya penulis ulang di sini dengan menyebutkan sedikit perbedaan dalam praktik dzikirnya.
Baca Juga:
Inilah Waktu Shalat Ashar Berdasarkan Hadits-hadits Nabawi
***
1. Waktu Terbaik untuk Memperbanyak Dzikir
Waktu ashar merupakan waktu yang terbaik untuk memperbanyak dzikir.
Hal ini disampaikan oleh Rasulullah Saw. melalui pesan beliau:
مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِى سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ ، لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ . رواه مسلم .
“Barangsiapa membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
“Subhanallah wa bi hamdih.”
Sebanyak seratus kali setiap pagi dan petang, maka pada hari kiamat kelak tidak ada orang yang lebih mulia daripada orang itu, kecuali orang yang membacanya sama dengan orang itu atau lebih dari itu.” (HR. Muslim)
Rasulullah Saw juga berpesan:
مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِى مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ، فَقَدْ أَدَّى شُكْرَ يَوْمِهِ . وَمَنْ قَالَ مِثْلَ ذَلِكَ حِينَ يُمْسِى ، فَقَدْ أَدَّى شُكْرَ لَيْلَتِهِ . رواه أبو داود
“Barangsiapa mengucapkan:
اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِى مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
Allahumma ma ashbaha bi min ni’matin fa minka wahdaka la syarika laka fa lakal-hamdu wa lakasy-syukr.
Maka dia telah menunaikan syukur sepanjang hari itu, dan barangsiapa mengucapkannya pada petang harinya, maka dia telah menunaikan syukur sepanjang malam itu.” (HR. Abu Dawud)
Untuk waktu ashar, bacaannya dirubah sedikit menjadi: “Allahumma ma amsa bi min ni’matin fa minka wahdaka la syarika laka fa lakal-hamdu wa lakasy-syukr.”
Baca Juga:
Waktu Shalat Dhuhur Berdasarkan Hadits-hadits Nabawi
***
2. Terdapat Sayyidul Istighfar
Di antara keutamaan waktu ashar, di dalamnya terdapat sebuah istghfar, yang disebut dengan sayyidul istighfar.
Sayidul istighfar maknanya “bacaan permohoman ampun yang paling utama”.
Bila seseorang membacanya di waktu ashar, lalu mati pada hari itu sebelum tiba waktu shubuh, maka ia dijamin masuk surga.
Demikian pula, barangsiapa membacanya di waktu shubuh, lalu mati pada hari itu sebelum tiba waktu ashar, maka ia pun dijamin masuk surga.
Rasulullah saw. bersabda:
سَيِّدُ الاِسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ : اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّى ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِى ، اغْفِرْ لِى ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ . قَالَ : وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ . رواه مسلم
“Sayidul-istighfar yaitu bila engkau membaca:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّى ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِى ، فَاغْفِرْ لِى ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Barangsiapa membacanya pada siang hari dengan hati beriman. Lalu dia mati pada hari itu sebelum datang waktu sore. Maka dia menjadi penduduk surga. Dan barangsiapa membacanya di waktu malam dengan hati beriman. Lalu dia mati sebelum datang waktu shubuh. Maka dia menjadi penduduk surga.” (HR. Muslim)
Baca Juga:
Dahsyatnya Waktu Shalat Dhuhur Dibukanya Pintu-pintu Langit
***
Penutup
Demikian sedikit penjelasan mengenai tema ini. Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama. Bila ada tambahan keterangan maupun koreksi dari Pembaca, mohon disampaikan pada kolom komentar.
Allahu a’lam.
________________
Sumber:
Buku Rahasia 7 Waktu Shalat, Ahda Bina A., Lc., M.H.I.
Artikel: Afdhal Auqat as-Shalah.
Tinggalkan Balasan