Ini istilah yang banyak orang sungkan untuk membahasnya. Karena ini urusan yang amat sensitif. Dan memang hendaknya jangan disampaikan di sembarang tempat. Yang akibatnya justru menjadi kontra produktif.
Inilah yang disebut sebagai kebijaksanaan.
Bahwa tidak semua yang benar itu harus dinyatakan secara terus-terang. Terutama bila waktu dan tempatnya tidak sesuai.
Istilah Jawanya: empan papan.
Pengertian Kafir
Kafir artinya tertutup.
Karena orang kafir telah menutup dirinya dari cahaya hidayah.
Atau sebenarnya lebih tepat. Allah telah menutup seluruh pintu hatinya. Sehingga mustahil baginya untuk menerima beriman.
Sebagaimana hal ini secara tegas dan jelas disebutkan dalam Surah al-Baqarah ayat 6 dan 7.
***
Macam dan Contoh Perbuatan Kafir
Bentuk dan perbuatan kafir itu ada banyak. Namun secara garis besar ada dua, yaitu: keyakinan dan perbuatan.
a. Kafir dalam bentuk keyakinan
Kafir yang sebenarnya adalah pada keyakinan. Di mana hal ini hanya Allah yang bisa menilai.
Oleh karena itulah kita tidak boleh menilai orang pada keyakinannya. Karena kita tidak pernah mengetahui isi hati orang lain. Kecuali dia mengaku sendiri secara jujur.
Contoh keyakinan kafir adalah:
– Percaya ada Tuhan selain Allah
– Tidak percaya adanya Tuhan
– Percaya bahwa Allah punya anak
– Meyakini bahwa kekuatan dan kekuasaan Allah ada batasnya
– Tidak percaya Allah sebagai Tuhan
– Tidak percaya Muhammad adalah nabi dan utusan Allah.
b. Kafir dalam bentuk perkataan dan perbuatan
Manusia hanya bisa menilai yang zahir. Yaitu perkataan dan perbuatan sesama manusia. Tidak sampai pada isi hatinya.
Padahal kafir yang sesungguhnya itu harus disertai keyakinan. Karena boleh jadi orang melakukan perbuatan kafir setelah menerima ancaman. Bukan berdasarkan keyakinannya. Jadi dia terpaksa untuk berpura-pura kafir. Sehingga selamat dari ancaman tersebut.
Contoh bentuk perkatan dan perbuatan kafir adalah:
– Mengatakan Isa adalah anak Allah
– Menyatakan bahwa Muhammad adalah nabi palsu
– Mengatakan ada Tuhan selain Allah
– Menyembah selain Allah
– Taat secara mutlak kepada selain Allah
– Berdoa kepada selain Allah
***
Sikap Kita kepada Orang Kafir
Banyak orang yang keliru. Mereka membenci dan memusuhi orang kafir. Padahal seharusnya kita bersikap sebaliknya.
Kita harus merasa kasihan kepada orang yang masih kafir. Sebagaimana hal ini dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Orang kafir sendiri ada yang memusuhi dakwah Islam dan ada yang bersahabat, meskipun tidak masuk agama Islam.
Kepada semua golongan itu, yang memusuhi maupun bersahabat, Nabi Muhammad Saw. selalu bersikap lemah lembut.
Kecuali dalam perang. Tentu saja.
Di luar perang, beliau senantiasa bersikap lemah lembut kepada semua orang.
***
Lemah Lembut Namun Tegas
Rasulullah Saw. selalu membaca dua surat secara istiqamah dalam shalat sunnah qabliyah Shubuh.
Yaitu Surah al-Kafirun dan Surat al-Ikhlas.
Secara jelas dan tegas kedua surat itu memberikan penyataan kepada orang-orang kafir. Hai orang-orang kafir…
Jadi secara zahir, Rasulullah Saw. selalu bersikap lemah lembut kepada semua orang, termasuk kepada orang yang masih kafir.
Bagaimana kita mau berdakwah dan mendekat. Bila sikap kita kasar dan keras.
Di mana sikap lemah lembut itu sendiri memperoleh pujian dari Allah. Karena sikap kasar dan keras akan membuat orang-orang yang belum beriman akan lari menjauh.
Yang boleh jadi mereka tidak mau masuk agama Islam bukan karena tidak percaya kepada keagungan agama Islam.
Namun justru oleh kebencian mereka kepada kita, umat Islam.
Karena selama ini kita selalu bersikap bermusuhan kepada mereka. Na’udzu billah min dzalik.
Maka hendaknya kita selalu mencari cara dan jalan supaya mereka mencintai kita.
Dan untuk memperoleh cinta mereka, tentu saja kitalah yang terlebih dahulu menunjukkan cinta kepada mereka.
Allahu a’lam.
Tadabbur Surat al-Kafirun: Tegas Namun Tetap Penuh Kasih
[…] pada tahun ini Nabi Muhammad Saw. dan umat Islam Bersedia menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir itu. Sebagai imbalannya, pada tahun depan Orang-orang kafir itu gantian akan menyembah Allah […]
Oke Saya Muslim Terus Siapa Yang Verifikasi
[…] Istilah KAFIR: Pengertian, Contoh, dan Bagaimana Sikap Kita […]
Abdul Malik
terimakasih, nice.. mencerahkan sekali pak ustadz.
Ahda Bina
Inggih sama-sama, Bapak Abdul Malik.
Terima kasih atas kunjungan Anda.