Muhammadiyah telah berkali-kali mengadakan rumusan-rumusan yang merupakan usaha untuk memantapkan garis hidup dan perjuangan demi mencapai cita-citanya.
Dengan rumusan-rumusan tersebut, pimpinan dan warga Muhammadiyah mendapatkan pegangan yang sesuai dengan keadaan dan perkembangan zaman.
Rumusan langkah perjuangan Muhammadiyah pertama kali disusun pada masa kepemimpinan K.H. Mas Mansur (1937-1942).
Rumusan langkah perjuangan Muhammadiyah itu diberi nama: Langkah Muhammadiyah 1938-1949.
Namun kemudian rumusan itu dikenal dengan nama: 12 Langkah Muhammadiyah.
Lalu rumusan itu memperoleh penafsiran oleh K.H. Mas Mansur.
***
A. Teks 12 Langkah Muhammadiyah
Berikut ini teks 12 Langkah Muhammadiyah:
12 Langkah Muhammadiyah
1. Memperdalam iman
2. Memperluas paham agama
3. Memperbuahkan budi pekerti
4. Menuntun amalan intiqad
5. Menguatkan persatuan
6. Menegakkan keadilan
7. Melakukan kebijaksanaan
9. Mengadakan musyawarah
10. Memusyawaratkan putusan
11. Mengawasi gerakan ke dalam
12. Memperhubungkan gerakan luar.
***
B. Penafsiran 12 Langkah Muhammadiyah
Berikut ini rumusan langkah Muhammadiyah beserta penafsirannya:
1. Memperdalam Iman
Hendaklah iman itu ditablighkan, disiarkan seluas-luasnya, diberi riwayat dan dalil buktinya, dipengaruhkan dan digembirakan, hingga iman itu mendarah-daging, masuk di tulang sumsum dan mendalam di hati sanubari para anggota Muhammadiyah semuanya.
2. Memperluas Paham Agama
Hendaklah paham agama yang sesungguhnya (murni) dibentangkan seluasnya, diujikan, dan diperbandingkan, sehingga para anggota Muhammadiyah mengerti dan meyakinkan bahwa Agama Islamlah yang paling benar, ringan, dan berguna, hingga dengan merasa nikmat mendahulukan amalan keagamaan itu.
3. Memperbuahkan Budi Pekerti
Hendaklah diterangkan dengan jelas tentang budi pekerti (akhlak) yang terpuji (mahmudah) dan sifat yang tercela (mazmumah), dibahas pemakaian akhlak-akhlak yang terpuji dan menjauhkan sifat yang tercela, sehingga amalan para anggota Muhammadiyah berbudi pekerti yang baik lagi berjasa.
4. Menuntun Amalan Intiqad
Hendaklah senantiasa melakukan perbaikan diri kita sendiri (zelf correctie) dalam segala usaha dan pekerjaan itu. Buah penyelidikan perbaikan itu dimusyawarahkan secara khusus untuk mendatangkan maslahat dan menjauhkan mudarat.
5. Menguatkan Persatuan
Hendaklah menjadi tujuan kita menguatkan persatuan organisasi, mengokohkan pergaulan, persaudaraan, mempersamakan hak dan memerdekakan lahirnya pikiran-pikiran.
6. Menegakkan Keadilan
Hendaklah keadilan dijalankan semestinya walaupun terhadap diri sendiri, dan ketetapan yang sudah seadilnya dibela dan dipertahankan di manapun juga.
7. Melakukan Kebijaksanaan
Dalam gerak kita, tidaklah melupakan hikmat kebijaksanaan yang disendikan kepada Kitabullah dan Sunnatu Rasulillah. Kebijaksanaan yang menyalahi kedua pegangan itu haruslah dibuang, karena itu bukanlah kebijaksanaan yang sesungguhnya.
9. Mengadakan Musyawarah
Untuk mengadakan garis yang tentu dalam langkah-langkah amalan dan perjuangan kita, hendaklah diadakan musyawarah-musyawarah, terutama untuk hal-hal yang khusus dan penting seperti usaha Da’wah Islam di seluruh Indonesia dan lain-lain.
10. Memusyawaratkan Putusan
Agar dapat meringankan dan memudahkan pekerjaan, hendaklah setiap putusan mengenai tiap-tiap Majlis/Bagian, dimusyawarahkan dengan pihak yang bersangkutan, sehingga dapatlah mentanfizkannya untuk mendapatkan hasil dengan segera.
11. Mengawasi Gerakan ke Dalam
Pandangan kita hendaklah kita tajamkan, mengawasi gerak kita yang ada di dalam Muhammadiyah, baik mengenai yang sudah lalu, yang masih berlangsung maupun yang akan dihadapi.
12. Memperhubungkan Gerakan Luar
Kita berdaya upaya untuk memperhubungkan diri dengan pihak luar, seperti persyarikatan-persyarikatan dan pergerakan-pergerakan lain di Indonesia dengan dasar silaturrahim, tolong-menolong dalam segala kebaikan, dengan tidak mengubah asas masing-masing. Terutama perhubungan dangan persyarikatan dan pemimpin Islam.
***
Selanjutnya tahun 1951 pada masa kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo lahirlah dokumen bernama Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yang berisi beberapa pokok pikiran tentang prinsip-prinsip dasar Muhammadiyah.
Kemudian pada Muktamar Muhammadiyah ke-35 di Jakarta pada tahun 1962 lahirlah Kepribadian Muhammadiyah sebagai rumusan ideologi yang menggambarkan hakekat Muhammadiyah, dasar dan pedoman perjuangan serta amal usaha Muhammadiyah juga sifat-sifat yang dimilikinya.
Setelah itu muncul pemikiran untuk melakukan pembaharuan kembali khususnya di bidang ideologi. Pemikiran ini kemudian melahirkan rumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.
Di dalam MKCHM memuat tentang keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah sehingga dapat disebut sebagai ideologi Muhammadiyah yang disusun secara sistematis.
Konsep MKCHM diputuskan dalam sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo, yang juga melahirkan Khittah Ponorogo.
Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 itu sendiri merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-37 yang dilaksanakan tahun 1968. Muktamar tersebut mengambil tema “Tajdid Muhammadiyah”.
Pada tahun 1970 dalam Tanwir Muhammadiyah di Yogyakarta, MKCHM tersebut diolah kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Lalu disempurnakan kembali dalam Muktamar Muhammadiyah ke-41 tahun 1985 di Surakarta.
Baca pula: Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM)
______________________
Bahan bacaan:
– Artikel: Inilah 12 Langkah Muhammadiyah Tahun 1949.
Inilah 10 Kepribadian Muhammadiyah (Muktamar Tahun 1962)
[…] Baca pula: Inilah 12 Langkah Muhammadiyah dan Tafsirnya […]
Umar
Mohon di Croschek ulang Kaka Admin, keterangan wafatnya KH. Ahmad Dahlan itu kan 1923. Kok paragraf kedua menerangkan perumusan 12 Langkah Muhammadiyah oleh KH. Ahmad Dahlan sejawat 1935?
Ahda Bina
Alhamdulillah, terima kasih banyak kami sampaikan inggih, Bapak Umar. Panjenengan benar. Oleh karena itu, artikel sudah kami revisi. Barakallahu fikum…
Slamet Widodo
Assalamualaikum w w.
Mas Ahda, di Judul ditulis 12 langkah dan tafsirnya, tapi sampean hanya menuliskan matan.
Tafsir 12 langkah seharusnya lebih dibanding bukunya atau minimal sama dengan isi buku “Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah”.
Wassalamualaikum w w
Ahda Bina
Wa ‘alaikumus salam warahmatullah wabarakatuh.
Inggih Bapak Slamet.
Isi 12 langkah itu hanya berupa poin-poin. Jadi ada 12 poin. Sangat singkat. Kalau ditulis tangan paling hanya setengah halaman.
Tafsirnya juga singkat. Hanya dua atau tiga halaman.
Misalnya matan langkah pertama adalah:
Memperdalam Iman
Tafsirnya adalah:
Hendaklah iman itu ditablighkan, disiarkan seluas-luasnya, diberi riwayat dan dalil buktinya, dipengaruhkan dan digembirakan, hingga iman itu mendarah-daging, masuk di tulang sumsum dan mendalam di hati sanubari para anggota Muhammadiyah semuanya.
Demikian inggih.
Matur nuwun sanget atas perhatian Panjenengan.