Imalah: condong.
Condongnya fathah ke kasrah. Dan condongnya alif ke ya’.
***
a. Pengertian Bacaan IMALAH
Suatu bacaan disebut imalah, apabila: Ada ra’ yang berharakat fathah namun condong ke harakat kasrah.
***
b. Cara Membaca IMALAH
Cara membaca jenis huruf ra’ ini adalah: Mencondongkan bacaan ra’ itu dari harakat fathah ke harakat kasrah.
Yang dalam bahasa Indonesia menjadi bervokal e.
Sama dengan kata bervokal “lele” atau “tempe”.
Maksudnya adalah ikan lele dan tempe goreng.
Baca Juga:
Al-Qur’an dan Koran Memiliki Hubungan Yang Unik
***
c. Contoh Bacaan IMALAH
Dalam al-Qur’an, bacaan ini hanya ada dalam Surat Hud ayat 41.
– | مَجْرَاهَا | dibaca: | maj-ree-haa |
***
d. Latihan Membaca Ayat
Sekarang marilah kita mencoba menemukan bacaan imalah dalam ayat berikut, lalu kita baca dengan suara nyaring:
وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Penjelasan Tambahan
Bacaan imalah ini merupakan salah satu bentuk qiraat al-Qur’an.
Qiraat merupakan salah satu cabang dari Ulumul Qur’an. Yang pembahasannya sangat luas dan dalam.
Dalam ilmu qiraat ini, kita bisa mempelajari berbagai versi cara membaca al-Qur’an.
Syarat qiraat muktabarah
Sebagai qiraat yang muktabarah, maka qiraat itu harus memenuhi tiga syarat utama. Yaitu:
- memiliki sanad yang mutawatir
- tidak bertentangan dengan mushaf Utsmani
- tidak bertentangan dengan kaidah bahasa Arab.
Dalam hal imalah ini, para qari’ (qurra’) berbeda-beda.
Dan semua versi qiraat itu seluruhnya bersumber kepada Nabi Muhammad Saw.
Bukan hasil ijtihad dari para ulama.
Qiraat Imam Hafsh dari Imam ‘Ashim
Ada qari’ yang banyak menggunakan imalah. Ada qari’ yang sedikit menggunakan imalah.
Qiraat yang berkembang di Indonesia bersumber kepada Imam Hafsh, dari riwayat Imam ‘Ashim.
Di mana qiraat Imam Hafsh dari Imam ‘Ashim ini. Termasuk yang sangat sedikit dalam menggunakan bacaan imalah ini.
Sama dengan Imam Ya’qub al-Hadhrami, Imam Qalun dari Imam Nafi’, Imam al-Ashbahani dari Imam Warsy. Mereka semua sedikit menggunakan bacaan imalah ini.
Namun juga ada imam qiraat yang tidak menggunakan imalah sama sekali.
Yaitu: Imam Ibnu Katsir al-Makki dan Imam al-Madani Abu Ja’far Yazid bin Qa’qa’.
Demikian sedikit tambahan yang bisa kami sampaikan. Untuk lebih lanjut pembaca menyimak paparan masalah ini dalam artikel yang kami sebutkan di referensi.
________________
Sumber:
Buku Mudah, Cepat & Praktis Belajar Tajwid, Ahda Bina A.
Artikel Masa’il fi Bab al-Imalah, Syeikh Ahmad Muhammad Sulaiman, alukah.net.
Tinggalkan Balasan