Cinta Allah merupakan cita-cita terbesar semua orang yang beriman. Salah satu caranya adalah dengan menempuh hidup yang zuhud.
Namun tidak sedikit orang yang salah memaknai zuhud. Dikira zuhud itu artinya menyengsarakan diri. Sehingga dia memilih pakain kotor dan makanan yang tidak bergizi. Dia mengira dengan cara itu maka Allah akan mencintainya. Semakin tersiksa dan sengsara, maka Allah semakin senang.
Semua itu karena kurangnya ilmu dan wawasan sebagai orang Islam. Mungkin juga karena pengaruh dari ajaran selain Islam.
Oleh karena itulah, Nabi Muhammad Saw. memberikan petunjuk bagaimana cara hidup yang benar. Dan beliau adalah sebaik-baik teladan dalam memperoleh cinta yang paling agung dari Allah Swt.
Marilah kita perhatikan bersama hadits berikut ini. Semoga Allah membukakan pintu ilmu dan hikmah-Nya bagi kita semua.
Baca Juga:
Hadits Arbain Nawawi 30: Hak Allah atas Umat Manusia
***
A. Teks Hadits Arbain Nawawi (31)
:عَنْ أَبِي الْعَبَّاس سَهْل بِنْ سَعْد السَّاعِدِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ
:جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
ياَ رَسُوْلَ اللهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِي النَّاسُ
فَقَالَ: ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ
وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ
(حديث حسن رواه ابن ماجة وغيره بأسانيد حسنة)
Baca Juga:
Hadits Arbain Nawawi 32: Larangan Mencelakakan Diri Sendiri dan Orang Lain
***
B. Terjemah Hadits Arbain Nawawi (31)
Dari Abu al-‘Abbas Sahl bin Sa’ad as-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
Seseorang menemui Rasulullah Saw. dan berkata: “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amal yang bila aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku.”
Beliau bersabda: “Bersikaplah zuhud terhadap dunia, maka engkau akan dicintai Allah. Dan bersikaplah zuhud terhadap apa yang ada pada manusia, maka engkau akan dicintai manusia.”
(HR. Ibnu Majah dan lainnya dengan status hasan dan sanad hasan.)
Baca Juga:
Hadits Arbain Nawawi 33: Orang Menuduh Harus Punya Bukti
***
C. Penjelasan Hadits Arbain Nawawi (31)
Berikut ini kami sampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan hadits arbain nomor 31:
1. Makna Zuhud
Secara bahasa, zuhud artinya: meninggalkan dunia dan menganggapnya sia-sia.
Adapun dalam Islam, zuhud artinya: melakukan yang halal untuk sekedar memenuhi kebutuhan yang mendesak.
Dengan demikian, zuhud bukan arti meninggalkan dunia seluruhnya, apalagi sampai mengharamkan yang halal dan tidak memiliki harta sama sekali.
Hakekat zuhud adalah: bila kita merasa lebih mengharapkan apa yang dijanjikan Allah di akhirat, daripada apa yang sedang kita nikmati di dunia ini. Bila terkena musibah, maka kita lebih mengharapkan pahalanya dan tetap sabar dengan musibah itu.
Baca Juga:
Hadits Arbain Nawawi 34: Tahapan Wajibnya Merubah Kemungkaran
**
2. Unsur Zuhud
Sehingga zuhud itu mencakup tiga unsur yang semuanya merupakan amalan batin:
a. Yakin Allah akan mencukupi seluruh kebutuhan kita dengan sebaik-baiknya. Apa yang kita miliki sekarang hanyalah titipan yang sewaktu-waktu akan diambil-Nya.
b. Bila datang musibah menimpa apa yang kita miliki, kita lebih berharap pahala atas kesabaran daripada kembalinya yang hilang itu.
c. Bila kita mampu menganggap sama saja antara yang memuji dan mencela diri kita.
Baca Juga:
Hadits Arbain Nawawi 35: Sesama Muslim Adalah Bersaudara
**
3. Pesan Ulama tentang Zuhud
Hasal al-Bashri: “Orang yang zuhud itu selalu memandang orang lain lebih mulia daripada dirinya.”
Wahab bin al-Warad: “Zuhud itu adalah bila engkau tidak merasa berduka atas apa yang hilang darimu, dan engkau tidak merasa gembira dengan apa yang engkau peroleh.”
Az-Zuhri: “Zuhud yaitu orang yang karena berkah kesabarannya tidak sampai melakukan yang haram, dan perbuatan halal tidak membuatnya lupa bersyukur.”
Sufyan bin ‘Uyainah: “Orang zuhud yaitu orang yang bersyukur ketika memperoleh nikmat, dan sabar ketika ditimpa musibah.”
Rabi’ah: “Zuhud yaitu mengumpulkan apa saja dengan cara yang benar, lalu menggunakannya dengan cara yang benar.”
Sufyan ats-Tsauri: “Zuhud itu dengan cara tidak suka berangan-angan. Bukan dengan makan makanan yang buruk ataupun pakaian yang lusuh.”
Imam Ahmad: “Zuhud itu tidak suka berangan-angan dan tidak pernah mengharapkan apa yang dimiliki orang.”
Baca Juga:
Hadits Arbain Nawawi 36: Meringankan Penderitaan Orang Lain
**
4. Cinta Allah
Banyak jalan untuk memperoleh cinta Allah. Di antaranya adalah bersikap zuhud selama hidup dunia.
Hal ini mudah saja kita ucapkan maupun khutbahkan kepada orang lain. Namun praktiknya perlu latihan dari sedikit demi sedikit. Kita mulai dari yang terkecil, lalu perlahan kita tingkatkan.
Baca Juga:
Hadits Arbain Nawawi 37: Amalan Baik Selalu Dilipatgandakan Pahalanya
**
5. Cinta Manusia
Banyak jalan pula untuk memperoleh cinta dari sesama manusia. Di antaranya adalah bersikap zuhud terhadap apa yang dimiliki orang lain.
Dalam hadits lain, Rasulullah Saw. memberikan anjuran kepada untuk berlaku mudah dalam hal jual-beli. Tidak terlalu rewel dengan menawar harga barang terlalu rendah, maupun menawarkan harga terlalu tinggi.
Dalam hadits lain, beliau memberikan perintah kepada kita untuk saling memberikan hadiah. Karena hal itu merupakan bentuk zuhud. Tidak mengharapkan pemberian orang lain, bahkan memberi. Bentuk zuhud yang nyata. Pasti akan membuat keduanya saling mencintai.
Baca Juga:
Hadits Arbain Nawawi 38: Jangan Sampai Kita Menyakiti Wali Allah
***
Penutup
Demikianlah beberapa catatan dan keterangan yang bisa kami sampaikan.
Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama.
Allahu a’lam.
_____________________
Bacaan Utama:
– Kitab Jami’ al-‘Ulum wal-Hikam. Imam Ibnu Rajab al-Hambali.
Untuk menyimak hadits arbain yang lain, silakan klik link berikut ini:
Kitab Arbain Nawawiyah: Super Tipis Namun Sungguh Dahsyat
[…] 31. Inilah Rahasia Cinta Allah dan Cinta Manusia […]
Hanya Cinta Yang Mampu Kalahkan Terorisme dan Radikalisme
[…] Baca pula: Arbain Nawawiyah 31: Inilah Rahasia Cinta Allah dan Manusia […]