Pertanyaan:
Jawaban:
1. Rumah tangga adalah lahan jihad bagi suami maupun istri.
Di sinilah kita belajar makna sabar yang sebenarnya. Dan kesabaran ini selalu kita jaga sepanjang waktu dari hari ke hari. Dari bulan ke bulan. Dari tahun ke tahun, hingga akhir hidup.
2. Tidak ada rumah tangga yang tanpa masalah.
Setiap rumah tangga memperoleh masalahnya sendiri-sendiri. Orang lain tidak sepantasnya tahu, kecuali orang-orang tertentu yang dimintai tolong untuk dimintai pendapat dan ikut mengurai dan mengurangi masalah.
Selesai satu masalah, datang masalah lain. Kadang satu masalah belum selesai, datang masalah lain yang lebih berat. Hal ini sudah biasa dalam kehidupan pribadi, apalagi dalam kehidupan keluarga. Apalagi keluarga muda. Pasti terkaget-kaget.
Di sinilah seni hidup berumah tangga itu kita alami sendiri. Tapi nanti dengan bertambahnya usia keluarga, maka kita akan menemukan titik keseimbangan.
3. Semua rumah tangga sebenarnya ingin bubar.
4. Marilah bertahan dan bersabar, suatu saat pasti ada hikmah yang luar biasa.
Maka kita selalu berdoa, memohon untuk selalu diberikan kekuatan oleh Yang Maha Perkasa.
5. Bila memang sudah tidak kuat, marilah shalat istikharah.
6. Kita bersabar dan tetap berbuat baik adalah lillahi ta’ala.
7. Semua adalah milik Allah.
Penyerahan dan kepasrahan inilah pangkal seluruh kebahagiaan.
Hendaknya setiap hari sebanyak mungkin kita sadari hal ini dengan sesungguh-sungguhnya. Terutama setelah selesai shalat lima waktu. Di antaranya kita baca ayat kursi. Boleh satu kali, dua kali, tiga kali, empat kali. Sambil kita pahami maknanya sebisa mungkin.
Terima kasih.