أَسْبَابُ نُزُوْلِ الْقُرْآنِ
As-baab Nu-zuul al-Qur-aan
___
Asbabun Nuzul merupakan salah satu istilah yang sangat populer dan berkaitan erat dengan al-Qur’an. Maka pengetahuan tentang asbabun nuzul ini menjadi sangat penting.
Berikut ini beberapa pokok pembahaban tentang asbabun nuzul yang sebaiknya kita pahami dengan benar.
***
A. Pengertian Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul itu sebuah istilah yang terdiri dari dua kata, yaitu: asbab dan nuzul.
Asbab itu bentuk jamak dari sabab, yang artinya: sebab.
Nuzul artinya turun.
Jadi secara bahasa, asbabun nuzul artinya: sebab-sebab turunnya al-Qur’an.
Itulah makna asbabun nuzul secara bahasa.
Adapun secara istilah, asbabun nuzul artinya: suatu peristiwa yang mendahului turunnya ayat-ayat al-Qur’an.
Para ulama mendefinisikan Asbabun Nuzul sebagai berikut:
“Asababun Nuzul yaitu: turunnya ayat-ayat al-Qur’an karena suatu peristiwa tertentu, atau sebab tertentu. Bahwa suatu ayat turun untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai suatu kejadian. Atau untuk menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada Rasulullah Saw.”
Ada juga yang mendefinisikan Asababun Nuzul sebagai berikut ini:
“Asababun Nuzul yaitu: ilmu yang membahas tempat atau waktu terjadinya suatu peristiwa yang dibicarakan oleh suatu ayat atau surat al-Qur’an. Misalnya: suatu kesalahan, persengketaan, suatu pertanyaan tentang peristiwa masa lalu, ataupun yang akan datang, dan seterusnya.”
Baca Juga:
Rasm Utsmani: Pengertian, Contoh & Kaidah
***
B. Contoh Asbabun Nuzul
1. Asbabun Nuzul Surat al-Falaq dan Surat an-Naas
Dengan izin Allah, suatu saat Rasulullah Saw. telah sekian hari merasa seperti orang yang sedang sakit dan tubuh beliau serasa diikat. Merasa lemas dan tidak bisa bergerak dengan bebas seperti biasanya. Ternyata beliau sedang terkena pengaruh santet atau sihir yang dilancarkan oleh musuh.
Lalu turunlah Jibril As. membawakan dua surat yang mulia, yaitu: Surat al-Falaq dan Surat an-Naas. Rasulullah Saw. diberikan petunjuk untuk membaca kedua surat itu setiap pagi dan petang. Pagi setelah shalat Shubuh dan petang setelah shalat Ashar. Alhamdulillah, beliau pun terlepas dari pengaruh sihir tersebut.
Sebagaimana hal ini disampaikan oleh Imam Suyuthi dalam Kitab Lubabun Nuqul:
صنعت اليهود لرسول الله صلى الله عليه وسلم شيئا فأصابه من ذلك وجع شديد فدخل عليه أصحابه فظنوا أنه لما به، فأتاه جبريل بالمعوذتين فعوذه بهما فخرج إلى أصحابه صحيحا
“Orang Yahudi membuat sesuatu yang mencelakakan Rasulullah Saw, sehingga beliau menderita sakit yang berat. Para shahabat mengunjungi beliau, dan menduga beliau kena sihir. Maka Jibril membawakan Mu’awidzatain (Surat al-Falaq dan Surat an-Naas) untuk menghilangkan pengaruh sihir itu. Lalu beliau pun keluar menemui para shahabat dalam keadaan sehat kembali.”
Nah, seluruh rangkaian peristiwa itu disebut dengan Asbabun Nuzul.
2. Asbabun Nuzul Surat al-Ikhlash
Asbabun Nuzul Surat al-Ikhlash adalah sebuah pertanyaan dari orang kafir kepada Nabi Muhammad Saw. Marilah kita perhatikan hadits berikut ini:
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ : ” أَنَّ المُشْرِكِينَ قَالُوا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : انْسُبْ لَنَا رَبَّكَ ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ: (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ)
Dari Ubay bin Ka’b, bahwa orang-orang musyrik berkata pada Rasulullah Saw., “Jelaskanlah nasab Tuhanmu.” Maka Allah menurunkan: Qul huwallahu ahad. Allahus-shamad.”
(HR. Ibnu Khuzaimah)
Sebagai tambahan keterangan:
Hadits di atas termasuk hadits dha’if. Namun terdapat banyak hadits serupa yang diriwayatkan melalui banyak jalur. Sehingga para ulama hadits berkata, bahwa hadits di atas termasuk hadits hasan.
3. Asbabun Nuzul Surat ‘Abasa
Surat ‘Abasa ini turun untuk menegur Nabi Muhammad Saw. Di mana pada waktu itu beliau sedang sibuk menyampaikan dakwah kepada para pemuka Quraisy. Lalu datanglah seorang laki-laki yang buta dan miskin. Namanya Abdullah bin Ummi Maktum. Dia menyela perkataan Nabi Muhammad Saw. Karena merasa terganggu, beliau pun memalingkan wajah dan bermuka masam.
Karena sikap beliau ini, Jibril alaihis salam turun membawakan Surat ‘Abasa. Sebagai petunjuk dakwah bagi Rasulullah Saw. dan umat Islam di manapun hingga hari kiamat.
Baca pula:
Qira’at dalam Al-Qur’an: Pengertian, Contoh, Pengaruh Tafsir
***
C. Urgensi Asbabun Nuzul
Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul ini sangat penting, karena beberapa akibat positif sebagai berikut:
1. Membantu pemahaman kita pada ayat tersebut
Pengetahuan tentang asbabun nuzul akan memperluas cakrawala berpikir. Dengan demikian, kita juga akan lebih mudah memahami makna ayat yang berkaitan. Kiranya hal ini sudah sangat jelas.
2. Memahami fungsi tambahan ayat
Dengan mengetahui asbabun nuzul, kita juga akan memahami adanya fungsi tambahan sebuah ayat ataupun surat. Misalnya surat al-Falaq dan an-Naas itu. Selain sebagai informasi akan sifat-sifat Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Melindungi, kita pun bisa menggunakan kedua surat tersebut untuk pengobatan dan antisipasi pengaruh sihir.
3. Menghayati hubungan spesial para shahabat dengan al-Qur’an
Para shahabat adalah generasi spesial. Mereka menghadapi perjuangan yang sangat berat bersama Rasulullah Saw. Namun di saat yang sama mereka juga memperoleh berkah hidup yang luar biasa. Banyak asbabun nuzul yang menunjukkan “gara-gara” merekalah banyak ayat dan surat diturunkan. Hal ini jelas menunjukkan hubungan yang sangat erat antara al-Qur’an dan para shahabat.
4. Dan lain-lain
Dan masih banyak lagi manfaat dan urgensi asbabun nuzul ini. Dengan seiring bertambahnya pengetahuan kita tentang asbabun nuzul, maka kita pun semakin menyadari dan memahami arti penting asbabun nuzul ini.
Baca Juga:
Makkiyah dan Madaniyah: Pengertian, Ciri-ciri dan Contoh
***
D. Cara Mengetahui Asbabun Nuzul Ayat atau Surat
Untuk mengetahui asbabun nuzul sebuah ayat atau surat, berikut ini beberapa pilihan yang bisa kita lakukan:
1. Mengecek pada kitab-kitab hadits
Melalui kitab hadits. Kita bisa mengecek Asbabun Nuzul suatu ayat atau surat itu pada bab al-Qur’an. Jadi dalam kitab-kitab induk hadits itu biasanya terdapat satu bab khusus tentang al-Qur’an. Isinya mengenai Asbabun Nuzul dan tafsir ayat-ayat al-Qur’an.
Atau kita cek Asbubun Nuzul dalam kitab-kitab induk hadits itu sesuaikan dengan tema ayatnya. Kalau ayatnya tentang pernikahan, maka kita cek pada bab pernikahan. Bila berkaitan dengan jual-beli, maka kita cek pada bab jual-beli.
2. Mengecek pada kitab-kitab tafsir al-Qur’an
Pada kitab tafsir, biasanya penulis buku tafsir itu menyebutkan Asbabun Nuzul ayat terlebih dahulu. Sebelum kemudian penulis menjelaskan makna dan kandungan ayatnya. Bila tidak disebutkan, berarti memang tidak ada Asbabun Nuzulnya.
Asbabun Nuzul ini bisa kita dapatkan pada kitab-kitab tafsir dengan metode Tafsir bil Ma’tsur. Misalnya:
- Kitab Tafsir ath-Thabari
- Tafsir Ibnu Katsir
- Tafsir al-Qurthubi
- Kitab Tafsir Ibnu ‘Asyur
3. Browsing di internet
Selain kedua tenik di atas. Sebenarnya ada cara yang lebih praktis dan lebih sesuai untuk zaman kita. Yaitu melalui bantuan internet.
Jadi sekarang sudah banyak website yang secara khusus memberikan layanan informasi mengenai ilmu-ilmu keislaman. Termasuk tafsir al-Qur’an dan Asbabun Nuzul.
Caranya sangat mudah:
- Buka google
- Ketik: asbabun nuzul
- Lalu ketikkan nama surat dan nomor ayat
- Enter
Maka tersajilah di hadapan kita banyak pilihan website yang menjelaskan Asbabun Nuzul ayat tersebut.
4. Mengecek dalam kitab-kitab khusus Asbabun Nuzul
Sebagaimana akan kami jelaskan nanti. Para ulama sudah menyusun beberapa kitab yang secara khusus menjelaskan Asbabun Nuzul ayat-ayat al-Qur’an. Di mana ayat-ayat yang memiliki Asbabun Nuzul itu disusun sesuai dengan urutan ayat dalam sebuah surat. Lalu satu per satu ayat itu akan disebutkan Asbabun Nuzulnya.
Jadi ayat-ayat itu dikelompokkan dan diurutkan sesuai urutan ayat dalam setiap suratnya. Dan surat-surat itu disusun sesuai dengan urutan surat dalam mushaf al-Qur’an.
Tentu saja cara ini sangat praktis dan ringan. Bisa kita jadikan alternatif untuk menemukan Asbabun Nuzul suatu ayat maupun suatu surat.
Baca Juga:
Kitab Hadits: Shahih, Sunan, Musnad, Muwattha’, Mustadrak
***
E. Kitab Khusus Asbabun Nuzul
Terdapat banyak kitab yang disusun oleh para ulama yang secara khusus membahas dan menerangkan Asbabun Nuzul ayat dan surat dalam al-Qur’an.
Di antaranya:
– Asbab Nuzulil-Qur’an, ditulis oleh Imam al-Wahidi. Nama lengkapnya: Imam Ali bin Ahmad al-Wahidi. Wafat tahun 468 H.
– Al-‘Ujab fi Bayanil-Asbab. Ditulis oleh Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani. Wafat tahun 852 H.
– Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul, oleh Imam as-Suyuthi. Wafat tahun 911 H.
– Tashilul-Wushul ila Ma’rifati Asbabin-Nuzul. Ditulis oleh Syeikh Khalid ‘Abdurrahman al-‘Akk.
– As-Shahih al-Musnad min Asbabin-Nuzul. Oleh Syeikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i.
Kitab Asbabun Nuzul yang paling bagus adalah: “Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul” . Alhamdulillah kitab ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan baik.
Baca Juga:
Bulughul Maram: Kitab Hadits-Fiqih Paling Legendaris
***
F. Apakah semua ayat ada asbabun nuzulnya?
Tidak semua ayat dan surat dalam al-Qur’an itu ada Asbabun Nuzulnya. Bahkan kalau kita bandingkan antara ayat yang ada Asbabun Nuzulnya dan yang tidak ada, ternyata lebih banyak yang tidak ada Asbabun Nuzulnya.
Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pengetahuan mengenai Asbabun Nuzul ini tidak mutlak diperlukan untuk memahami setiap ayat dan surat. Kebanyakan ayat dan surat itu bisa kita pahami dengan baik tanpa bantuan Asbabun Nuzul.
Namun pengetahuan mengenai Asbabun Nuzul ini sangat membantu dalam memahami arah dan makna ayat. Sehingga kalau ada Asbabun Nuzulnya tetap kita gunakan sebagai sarana kemudahan.
***
Penutup
Itulah sedikit penjelasan tentang asbabun nuzul. Semoga bermanfaat untuk kita bersama. Bila ada tanggapan atau pertanyaan, dipersilakan untuk disampaikan pada kolom komentar.
Allahu a’lam.
____________
Bacaan:
Kitab al-Itqan fi ‘Ulumil-Qur’an. Imam as-Suyuthi.
Kitab Manahilul-‘Irfan fi ‘Ulumil-Qur’an. Syeikh az-Zarqani.
Mabahits fi ‘Ulumil-Qur’an. Syeikh Manna’ al-Qatthan.
Artikel Asbab Nuzulil-Qur’anil-Karim. Inas as-Syarbiji.
Tahapan-tahapan Turunnya Al-Qur’an: Nuzulul Qur’an
[…] Asbabun Nuzul: Pengertian, Contoh, Urgensi, Tanya-Jawab […]