Pendahuluan
Ini kisah sungguhan. Suatu hari seorang kawan baik mendekati saya dan menanyakan. Apakah saya punya amalan mahabbah.
Rupanya beliau sedang ada masalah dengan pasangannya. Lalu ingin menyelesaikan masalah tersebut. Dengan amalan mahabbah ini.
Bagi kita yang pernah hidup di pesantren tradisional. Pasti sudah familiar dengan istilah ini. Tapi bagi masyarakat umum. Mungkin banyak yang belum memahaminya.
Baca Juga:
Tidak Percaya pada Pasangan, Salahkah Itu?
***
Apa itu mahabbah?
Mahabbah itu artinya cinta. Dari kata a-hab-ba yu-hib-bu ma-hab-ba-tan.
Nama lainnya adalah mawaddah. Amalan mahabbah maksudnya amalan yang bisa menambah cinta.
Bila seorang suami memberikan uang yang banyak pada istrinya. Insya Allah cintanya pada suami akan bertambah. Maka uang itu merupakan mahabbah. Demikian pula apabila seorang istri pandai bikin masakan yang lezat. Terutama masakan yang menjadi kesukaan suami. Maka itu juga mahabbah.
Tapi kalau seseorang menanyakan amalan mahabbah. Biasanya bukan itu yang dia maksudkan.
Tapi bacaan tertentu yang dilafazkan secara rahasia oleh seseorang. Dengan tujuan orang lain akan mencintainya. Meskipun awalnya orang lain tersebut tidak pernah punya perasaan kepadanya. Atau bahkan sangat membencinya.
Baca Juga:
Bisakah Keluarga Kita Bahagia Tanpa Masalah?
***
Jadi mahabbah itu sama dengan ilmu pelet atau pengasihan?
Iya, tepat sekali. Jadi mahabbah itu mirip dengan ajian jaran goyang. Atau Semar mesem, hehe…
Cuma ada bedanya. Jaran goyang dan Semar mesem itu biasanya pakai mantra bahasa Jawa. Sedangkan mahabbah ini pakai bahasa Arab. Atau bahkan dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an dan shalawat…
***
Lalu apa hukumnya mahabbah?
Orang yang sedang memiliki masalah serius. Dia punya potensi yang besar untuk menjadi gelap mata. Sehingga tidak lagi mempedulikan mana yang halal dan mana yang haram.
Pada saat inilah dia sedang menghadapi masalah terbesar. Masalah yang secara langsung berkaitan dengan keimanan. Apakah dia akan memperhatikan rambu-rambu agama ataukah tidak.
Di sinilah kita harus jeli. Ada mahabbah yang halal dan ada yang haram.
Baca Juga:
***
Mahabbah Yang Halal
Mahabbah yang halal adalah mahabbah yang tumbuh dari kesadaran kita. Bahwa semua yang baik, indah dan sempurna itu berasal dari Allah. Adapun semua yang buruk, najis dan tidak sempurna itu berasal dari manusia. Termasuk dari diri kita sendiri.
Jadi kita melafazkan ayat-ayat Al-Qur’an maupun shalawat itu. Seharusnya sambil dirasakan maknanya. Dari situlah kemudian muncul kesadaran. Untuk selalu bersikap dan berbuat yang baik-baik saja. Menghindari perbuatan yang buruk-buruk. Apalagi yang merugikan orang lain.
Dia-lah Allah. Sumber segala cinta dan kasih sayang. Dia-lah yang menumbuhkan segala perasaan suci dan agung. Cinta yang murni bagi semua pasangan sejati yang diridhai-Nya.
Inilah mahabbah yang halal. Bahkan mahabbah yang penuh barakah…
Kita tersenyum untuk membuat-Nya ridha. Bukan semata membuat makhluk-Nya ridha.
Kita memberi. Kalau pun ada harapan imbalan. Maka imbalan itu adalah dari-Nya. Bukan dari makhluk-Nya. Yang sama-sama kere dan melarat…
Baca Juga:
Apa Yang Harus Saya Lakukan Bila Mantan Datang Menggoda
***
Mahabbah Yang Haram
Mahabbah yang haram adalah mahabbah yang menggunakan bantuan jin. Dengan amalan tertentu. Atau dengan ritual khusus.
Misalnya dengan cara membaca surat tertentu dalam al-Qur’an. Namun dilakukan dengan susunan ayat terbalik. Ditambah dengan amalan shalat sunnah tertentu. Biasannya shalat tahajud atau shalat Dhuha. Setelah itu ada wiridan yang sudah ditentukan pula. Padahal wiridan tersebut tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Saw.
Bisa juga menggunakan rajah-rajah. Atau tulisan Arab yang tidak ada maknanya. Sebagai kode rahasia antara dia dengan jin yang dimintai tolong. Ditulis pada selembar kertas. Yang biasanya dibubuhi minyak wangi khusus. Kemudian disimpan pada tempat yang dirahasiakan.
Tidak jarang orang yang mengamalkan mahabbah jenis ini kerasukan oleh jin. Padahal jin itu memperoleh tugas dari atasannya untuk menunaikan hajat orang tersebut. Biasanya hal ini dapat diketahui setelah ada pengakuan dari jin yang bersangkutan dalam proses ruqyah.
Baca Juga:
Menerapkan Surat al-Ikhlas dalam Kehidupan Rumah Tangga
***
Penutup
Demikian sedikit penjelasan mengenai mahabbah. Semoga ada hikmah dan manfaatnya bagi kita bersama.
Allahu a’lam.
_____________
Bacaan
Artikel Maa Hukm Du’ail-Mahabbah wa Taskhiril-Qulub. islamweb.net
Kepercayaan Itu Jauh Lebih Penting daripada Cinta
[…] Baca juga: Amalan Mahabbah Yang Halal Untuk Suami/Istri […]