Tata Cara dan Doa dalam Ibadah Haji dari Awal Sampai Akhir

masjidil-haram

Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Kita semua wajib mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.

Bila haji memerlukan persiapan harta yang banyak, maka sudah sepantasnya kita semua menabung sejak dini. Apalagi sekarang antrian nomor urut berangkat haji semakin panjang. Semua ini memotivasi kita untuk benar-benar mempersiapkan segalanya sejak jauh hari.

Selain persiapan biaya. Hendaknya kita juga menyiapkan perbekalan ilmu yang cukup. Yaitu ilmu tentang tata cara ibadah haji yang baik dan benar. Di antaranya adalah ilmu mengenai tata cara dan doa dalam ibadah haji.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tata cara dan doa dalam ibadah haji. Sejak awal hingga akhir. Semoga Allah Swt. memberikan kemudahan kita semua untuk melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar.

Baca Juga: 

Hukum Satu Amalan Diniatkan Dua Ibadah Sekaligus Apakah Sah dan Bagaimana Caranya?

***

1. Ihram dari Miqat

  • Niat Haji: Sebelum memasuki miqat, jamaah berniat haji dengan mengucapkan:”Labbaika Allahumma Hajjan”Artinya: “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk berhaji.”
  • Larangan Ihram: Setelah niat, jamaah harus menjaga diri dari larangan-larangan ihram, seperti memotong rambut, memotong kuku, dan lainnya.

2. Wukuf di Arafah (9 Zulhijah)

  • Pelaksanaan: Dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah, mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenam.
  • Amalan: Disunnahkan memperbanyak doa, dzikir, dan membaca Al-Qur’an.

3. Mabit di Muzdalifah

  • Pelaksanaan: Setelah meninggalkan Arafah, jamaah bermalam di Muzdalifah pada malam 10 Zulhijah.
  • Amalan: Mengumpulkan batu kerikil untuk melontar jumrah.

4. Melontar Jumrah Aqabah (10 Zulhijah)

  • Pelaksanaan: Dilakukan di Mina dengan melemparkan tujuh batu kerikil ke Jumrah Aqabah.
  • Doa: Setiap lemparan disertai dengan takbir:”Allahu Akbar”

5. Tahallul Awal

  • Pelaksanaan: Setelah melontar Jumrah Aqabah, jamaah mencukur atau memotong sebagian rambut kepala sebagai tanda tahallul awal.

6. Tawaf Ifadah

  • Pelaksanaan: Dilakukan di Masjidil Haram dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
  • Doa: Disunnahkan membaca doa saat tawaf, namun tidak ada doa khusus yang wajib.

7. Sa’i antara Shafa dan Marwah

  • Pelaksanaan: Setelah tawaf, jamaah melakukan sa’i dengan berjalan antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
  • Doa: Saat di Shafa dan Marwah, disunnahkan membaca:”Innash Shafa wal Marwata min Sya’a’irillah”Artinya: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah.”

8. Mabit di Mina (Hari Tasyrik: 11, 12, 13 Zulhijah)

  • Pelaksanaan: Jamaah bermalam di Mina selama hari-hari Tasyrik.
  • Amalan: Setiap hari melakukan melontar tiga jumrah: Ula, Wusta, dan Aqabah, masing-masing dengan tujuh lemparan.

9. Tahallul Tsani

  • Pelaksanaan: Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian haji, jamaah melakukan tahallul kedua dengan mencukur seluruh rambut kepala atau memotong sebagian.

10. Tawaf Wada’

  • Pelaksanaan: Sebelum meninggalkan Makkah, jamaah melakukan tawaf perpisahan sebagai penghormatan terakhir kepada Baitullah.

Dengan mengikuti tata cara dan doa-doa di atas, diharapkan ibadah haji dapat dilaksanakan dengan sempurna sesuai tuntunan syariat Islam.

Sumber: AI haha ya nanti saya bikin sendiri ini hanya sementara Sobat

 

Penutup

Demikian sedikit penjelasan mengenai tata cara dan doa dalam ibadah haji. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua. Bila ada tambahan keterangan atau koreksi dari Pembaca. Mohon tidak segan untuk menyampaikan pada kolom komentar.

Terima kasih.

_______________

Sumber:

Tata Cara Haji dan Doa Haji dari Awal Sampai Akhir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *