Pembaca yang dirahmati Allah…
Bila kita memperhatikan dengan seksama, sudahkah selama ini kita melaksanakan shalat sesuai dengan waktu-waktunya yang utama? Atau setidaknya, sudahkah kita melaksanakan shalat sesuai dengan waktu-waktunya secara benar?
Untuk menjawab pertanyaan itu, mungkin saja kita menggunakan berbagai alasan demi mencari jalan untuk memaafkan diri sendiri.
Baca Juga:
Inilah Pembagian Beberapa Waktu Shalat Isya’ Sesuai Sunnah
***
Shalat Orang Munafik
Dalam kesempatan yang baik ini, marilah kita mengingat sebuah ayat, di mana Allah Swt. menjelaskan sikap orang-orang munafik terhadap shalat. Allah Swt. berfirman:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa’: 142)
Berdasarkan ayat di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sifat-sifat orang munafik yaitu:
- Mereka mempunyai keyakinan bahwa mereka bisa menipu Allah.
- Melaksanakan shalat dengan malas.
- Mereka shalat dengan tujuan riya’, supaya dilihat orang lain.
- Mereka amat sedikit menyebut Allah.
Baca Juga:
Waktu Shalat Isya’ Itu Lebih Utama Ditunda Sebentar
***
Shalat Orang Yang Beriman
Khusus mengenai sifat orang-orang munafik yang melaksanakan shalat dengan malas itu, dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan sebuah riwayat yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas, seorang shahabat yang paling mumpuni dalam bidang tafsir al-Qur’an.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: يُكْرَهُ أَنْ يَقُوْمَ الرَّجُلُ إِلَى الصَّلاَةِ وَهُوَ كَسْلَانٌ ، وَلَكِنْ يَقُوْمُ إِلَيْهَا طَلَقَ الْوَجْهِ ، عَظِيْمَ الرَّغْبَةِ ، شَدِيْدَ الْفَرْحِ ، فَإِنَّهُ يُنَاجِي اللهَ تَعَالَى ، وَإِنَّ اللهَ أَمَامَهُ يَغْفِرُ لَهُ وَيُجِيْبُهُ إِذَا دَعَاهُ . ثُمَّ يَتْلُو ابْنُ عَبَّاسٍ هَذِهِ الْآيَةَ : وَإِذَا قَامُوْا إِلَى الصَّلاةِ قَامُوْا كُسَالَى
Ibnu ‘Abbas berpesan:
“Janganlah seorang muslim berangkat melaksanakan shalat dengan sikap malas. Hendaknya dia bersiap melaksanakan shalat itu dengan wajah yang berseri-seri, semangat yang meluap, kegembiraan yang sangat, karena dia akan menghadap Allah. Yang demikian itu karena Allah akan berada di hadapannya, di mana Allah akan memberikan ampunan dan mengabulkan doanya.” Lalu Ibnu ‘Abbas membaca ayat (yang menjelaskan sebagian sifat orang-orang munafik): “Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas.”
Semoga Allah Swt. memberikan kemudahan kepada kita semua untuk selalu menyambut datangnya waktu shalat dengan wajah yang cerah dan hati yang gembira… Sebagai tanda bahwa kita benar-benar bukan termasuk orang-orang munafik…
Amin ya Rabbal-‘alamin…
Baca Juga:
Waktu Shalat Maghrib Berdasarkan Hadits-hadits Nabawi
***
Penutup
Demikian sedikit penjelasan mengenai tema ini. Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama. Bila ada tambahan keterangan maupun koreksi dari Pembaca, mohon disampaikan pada kolom komentar.
Allahu a’lam.
______________
Sumber:
Buku Rahasia 7 Waktu Shalat, Ahda Bina A., Lc., M.H.I.
Artikel: Afdhal Auqat as-Shalah.
Tinggalkan Balasan